Rabu, 28 Desember 2011

Sup Jagung in Da Morning






Yep, beberapa minggu yang lalu sedang pingin sekali, kalau sedang hamil bisa dibilang ngidam, makan sup jagung. Gara-gara tak sengaja mata ini melihat sup jagung instan kemasan dari salah satu produk penyedap makanan, jadi tergoda ingin mencoba. Tapi... sepertinya pasti banyak penyedapnya, secara nama produknya dari nama penyedak masakan yang cukup terkemuka di Indonesia (aheem). Yang jelas pastinya gurih, dapat info dari teman yang udah pernah coba, memang enak, dia kalau bikin sup jagung ini bisa ditambahai sayur or makaroni. Pernah incip sih pas dia lagi kebetulan bawa, dan memang sedaap, apalagi kalau dimakan hangat-hangat...

Tapi, rasa hati ingin coba bikin sendiri, yang bebas penyedap/vitsin, kalau pake ya dikit-dikit aja. Akhirnya, kembalilah daku berselancar di pantai yang ditunggui oleh mbah Google, mencari resep terpendam sup jagung home made. Ada beberapa resep sih, yang agak beda. Ada yang niat banget, sup jagungnya ditambahi pake tambahan lauk macem-macem, sepertinya pasti enak, tapi saya cari yang sederhana, gampang dibuat, dan murah meriah..haahaa.

Saya pun memilih salah satu resep yang sekiranya gampang dibuat, cuma buat 1 porsi. Mau dibuat sarapan, say bye bye for a while to nasi pecel, lontong lodeh, bubur ayam..wkwk. Berikut cuplikannya.

Bahan:
1 buah jangung manis (bisa dipipili satu-satu, atau langsung disisir pake pisau biar cepet)
1 telur dikocok
1/4 bawang bombay + 2 siung bawang putih, dicincang halus
bawang prei diiris
garam, gula, merica bubuk secukupnya
tepung maizena
kaldu ayam

Cara buat:

  • Tumis bawang bombay dan bawang putih dengan minyak/margarin sebentar
  • Masukkan jagung, tumis sebentar
  • Tuangkan kaldu ayam dalam wajan, aduk
  • Masukkan bawang prei, garam, gula, merica, aduk
  • Masukkan telur sedikit demi sedikit
  • Tambahkan tepung maizena biar kental, aduk
  • Masak sampai matang, dan hidangkan

Mudah memang. Rasanya? lumayan lah. Daripada rasanya ditendang kuda (heehee). Mengenyangkan juga buat sarapan.

Sebenarnya agak beda dari yang dibayangkan. Sebenarnya pingin buat sup jagung yang krim, tapi sepertinya kebanyakan jagung, atau kekurangan air/kaldu ayamnya? Rasanya juga agak pedas, mungkin kebanyakan merica. Dan kalau ditambah dengan irisan daging ayam pasti lebih sedap. Dulu pernah coba sup jagung di salah satu resto sejenis fried chicken, kuahnya kental, ada daging ayamnya, telurnya juga putih, bagus gitu suwir suwir telurnya, sedap dah.. Di resep ada yang cuma pakai putih telur, tapi di sini aku pake semua. trus, tepung maizenanya sebaiknya mungkin diencerkan dulu baru dicemplungin yah, coz dari hasil ini, ada gumpalan-gumpalan kayak jeli yang mungkin dari tepung yang kurang tercampur. hew
Next time, mungkin pingin nyoba lagi, pakai susu enak kali ya... must be better dah. Yosh!

Kamis, 22 Desember 2011

Mother Day

Dear mother,
It's December 22 today, and it claimed globally as mother day, and also privately the day when you left. I can't be quite sure about it, they told me it was 22 or 23, or 21? I just too young to know calendering that day. I knew that it was night, when I was awaken from my sleep, and found that some of relatives had come to house. What had happen, I didn't know. It was like celebrating special day like Lebaran when all relatives gathered all around together.
It doesn't matter, you left because it was your time. I cried that day, and days after that. But, now as I grown up, I don't cry of you anymore. Crying will only burden you there.
I'm feeling rather guilty, because I don't remember you a lot. I remember your face by the picture. But, I don't remember your voice. I don't dream of you, as I remember (because I usually forgot what I have dreamed), I dreamed father sometimes. Maybe, it's because my memory of you is too short.
But I will always pray for both of you. I hope it will always be like that.
I hope your kids will never brake up praying for you both. I'm glad that you gave birth not only me to this world :). Thanks to Allah.

Siomay Udang (berhasil! berhasil! huray!)


Akhirnya niatan kemarin mo bikin siomay terlaksana juga. Senang dan bersyukur sekali, satu niat telah terlaksana dan..berhasil! huray! :D

Setelah browsing-browsing di mbah Google nyari-nyari resep siomay udang, banyak juga sih ada yang sedikit beda versinya. Akhirnya saya pilih dari link yang di sini, dengan penambahan dan pengurangan sedikit. :)

By this blog, I'd like to thank to all the information which is provided for the succeed of this project (Siomay's Project).

Dan di sini, saya akan mengabadikan apa yang telah saya kerjakan di dapur siang ini dalam rangka pembuatan Siomay Udang....

Pertama, tentang bahan. Bahan yang saya pakai hari ini adalah:
  • Udang 250 gr (kurang lebih), buang kepala, ekor, dan kulit
  • Ayam 250 gr, ambil dagingnya saja
  • Bawang bombay (3/4 dari 1 buah)
  • Bawang putih 4 buah
  • Tepung tapioka/kanji 3 sdm
  • 1 putih telur
  • 1 sdm minyak wijen
  • 1 setengah sdt garam & 1/2 sdt gula
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • Kulit pangsit
  • Minyak goreng untuk menumis bawang
Dan, cara bikinnya adalah:
  1. Blender kasar bawang bombay dan bawang putih, lalu tumis dengan wajan dan minyak
  2. Blender kasar udang kupas dan daging ayam, lalu campur jadi satu dalam wadah
  3. Masukkan dalam wadah tersebut, tumisan bawang, tepung tapioka, putih telur, minyak wijen, garam, gula, merica bubuk, lalu ulet sampai tercampur rata
  4. Ambil kulit pangsit dan isi dengan 1/2 sdm adonan, lalu ditata seperti siomay pada umumnya, atau bisa menurut kreasi sendiri. Sebenarnya bisa pake cetakan biar lebih bagus
  5. Kukus selama 20 mnt.
  6. Angkat dan tiriskan
  7. Atur dalam nampan, dan siomay udang siap untuk difoto dulu sebelum dimakan... (wkwkwkwk, dasar siomay narsis)
Dari takaran bahan ini bisa dihasilkan 25 siomay, 4 buah saya goreng. Kulit lumpia diisi dengan adonan, lalu dilipat segitiga dan digepengkan. Lalu goreng dalam minyak. (hasilnya: kulitnya agak gosong, oleh karena itu tidak dipublikasikan demi nama baik kulit lumpia) :D

Cukup mudah sebenarnya, bagian yang paling sulit bagiku adalah mengupas udang. Biuh, untung udangnya agak gedhe-gedhe jadi ga terlalu banyak yang harus dikupas.  kulit udang kan mengandung kitin, agak keras, dan ada yang menusuk-nusuk, entah mungkin dari ekornya. Tapi bagaimanapun tuntas juga, dan kalau ga dikupas pasti ga enak nanti kalau makan siomay, trus ada yg nyelilit-nyelilit kulit udang..hmm

Mungkin (atau emang) lebih enak kalau siomay dimakan pakai bumbu kacang. Tapi saya masih belum mahir, dan juga karena keterbatasan waktu, jadi siomay kali ini cukup disajikan hangat-hangat dengan saus sambal instan.. manteeep. Enak deh, gurih rasanya.

Oiya, di resep seharusnya pakai tepung sagu, tapi karena tepung sagu sulit diperoleh (memang sebenarnya agak jarang dengar ada yang jual tepung ini), akhirnya saya pakai tepung tapioka/kanji merk Rosebrand. Tepung tapioka memang berhubungan simbiosis substitualisme (red. bukan nama ilmiah sebenarnya), jadi no problemo kalau tepung sagu diganti dengan tepung tapioka. Masih ga beda jauh teksturnya, tapi kalau diganti dengan tepung maizena akan lebih lembek (menurut info dari seorang teman).

Satu lagi yang menjadi maslah dan masih menjadi pertanyaan buat saya, setelah dikukus 20 mnt, sebenarnya sudah matang isi siomaynya, tapi kulitnya massih ada bagian yang belum matang. Ada beberapa siomay yang kulitnya ga lembek, dan masih ada sisa tepung dari kulitnya. Sudah dicoba nambah waktu kukusnya sekitar 10 mnt tapi tepung ga bisa hilang. Hmm... why oh why..

Tapi overall, masih enak koq..
Well, yang penting tetep berkarya dan tetap bergerak.
Manusia dikenal sebagai makhluk hidup karena dia bergerak kan?
Ayo berkreasi!

Rabu, 21 Desember 2011

On The Flour alias Tentang Tepung

Tiba-tiba pingin bikin siomay nih. Mo ngetest Steamer Tuppeware yg mangkrak ga kepake beberapa bulan setelah dibeli, alasan pingin beli ni steamer soalnya pingin nyoba bikin masakan-masakan kukus yang lebih sehat dibandingkan masakan goreng atau rebus, selain itu warna steamernya..merah gitu loch.. :D

Jadi, hari ini browsing-browsing berselancar di pantai Google nyari resep-resep siomay. Berhubung di kulkas ada udang, jadi mencarilah diriku resep siomay udang, sudah terbayang hmm..nyummy, pasti gurih (klo pinter bikinnya)hehe. Tetap optimis, harus jadi! Kalau masak dengan penuh cinta pasti masakannya juga jadi enak (kebanyakan baca novel n nonton pilem kuliner)hehe.

Dan ternyata, dalam resep siomay, dibutuhkan tepung sagu. Apakah itu tepung sagu? Awalnya kupikir sama dengan tepung tapioka, dimana lebih awalnya lagi kupikir tepung tapioka sama dengan tepung terigu. Karena penasaran (inilah contoh manusia yg kritis, selalu penasaran dan penasaran, asal matinya jangan jadi arwah penasaran aja deh.. hehehe), aku berselancar lagi di selat Google, mencari perbedaannya.
Dan ternyata yg kutemukan sangat memukau. (ehm)

Tepung sagu berbeda dengan tepung tapioka, berbeda juga dengan tepung terigu, maizena, apalagi tepung beras. Allowed me to make it clear. :)
  • Tepung sagu adalah tepung yang dibuat dari batang pohon sagu. Sifatnya kenyal.
  • Tepung tapioka adalah tepung yang dibuat dari bahan singkong. Sifatnya juga kenyal. Bagaimana dengan tepung kanji? Ternyata, tepung tapioka=tepung kanji, sama-sama dibuat dari bahan singkong.
  • Tepung maizena adalah tepung yang dibuat dari bahan jagung. Sifatnya sebagai pengental juga. Sebelumnya, kupikir tepung maizena ya tepung kanji, tepung maizena=tepung kanji. Ternyata berbeda.
  • Tepung terigu adalah tepung yang dibuat dari gandum. Biasanya buat roti, mie, kue, martabak, dadar jagung juga pake tepung ini.
  • Tepung beras terbuat dari beras yang ditumbuk. Dipakai untuk kue-kue tradisional, sering juga dipakai buat campuran gorengan biar lebih renyah kriuk kriuk.
Sebenarnya masih banyak jenis-jenis tepung yang lain, ternyata dunia tepung itu tak selebar daun kelor. Untuk referensinya, jika ingin memperdalam ilmu tepung (tepungologi) bisa dicoba baca di sini.
Dari literatur-literatur yang saya baca (literatur artikel dari internet tentunya), tepung maizena, tepung kanji, dan tepung sagu, meskipun jenis tepung yg berbeda, tapi bisa menjadi substitute atau pengganti, tergantung dari jenis masakannya. Seperti hubungan simbiosis substitualisme (red. bukan istilah ilmiah sebenarnya), kalau ga ada tepung sagu bisa diganti dengan tapioka atau maizena. Pintar-pintarnya kita aja mengolah bahan dan bumbu sehingga tetap akan menjadi masakan yang sedaaap.

What next... well, hope this will be quite helpful. This is just resume for what I've read flashily.
Go creative and start everything with Bismillah. ^^