Minggu, 21 Agustus 2011
mellowing
I don't know where to spoil this, it just doesn't feel right to just let it inside me.
I wish somebody know how I feel right now, for what happened a long time ago, for me it's a long time, though there's sure be a much more long waiting than me.
Am I really not patient enough? Should I considered it as a waiting? or foolishness?
I wish u know this, and do something about it, figure out some reasons I really desire for along this time.. It better be good
I hate it. I hate u, or perhaps I hate myself, or hate this condition.
*istighfar
Early of this month, I knew that it'll be hard.
It's a memory of a year ago, and how pity I am for unable to get rid of it.
How pity...
Selasa, 09 Agustus 2011
Song: Anak Bertanya pada Bapaknya by Bimbo
Bimbo, adalah grup musik dari jaman baheula alias jaman lawas, jaman masa muda bapak2 dan emak2 kita dulu...
Bimbo adalah sebuah grup musik Indonesia yang didirikan sekitar tahun 1967. Personil Bimbo terdiri atas Sam Bimbo, Acil Bimbo, Jaka Bimbo dan Iin Parlina. Ciri khas sebagai kelompok religius pun melekat erat. Berawal dengan lagu Tuhan karya Sam Bimbo dan berlanjut dengan album qasidah di sekitar tahun 1974 (wikipedia inside)
I remember my father often played their song on tape. One of his favorites.
Dan lagu2 religinya memang merdu dan bermakna, contohnya lagu Anak Bertanya pada Bapaknya.
buat apa berlapar-lapar puasa
ada anak bertanya pada bapaknya
tadarus tarawih apalah gunanya
lapar mengajarmu rendah hati selalu
tadarus artinya memahami kitab suci
tarawih mendekatkan diri pada Ilahi
lihathah langit keampunan yang indah
membuka luas dan anginpun semerbak
nafsu angkara terbelenggu dan lemah
bunga ibadah dalam ikhlas sedekah
http://www.4shared.com/audio/q6OqPfEz/01_Anak_Bertanya_Pada_Bapaknya.html
Simple lyric but meaningful. Bimbo it is. :)
Banyak makna yg bisa ditafsirkan dari lagu itu, ini menurut tafsiran saya pribadi.
Dari bait pertama, merupakan bait kunci dari keseluruhan lagu dan yg menjadi judul dari lagu. Seorang anak bertanya pada Bapaknya, menggambarkan sebuah komunikasi yg terjalin anatara anak dan bapaknya, yg memang diperlukan dalam hubungan orang tua dan anak. Mengingatkan pada kisah antara nabi Ibrahim dan anaknya Ismail pada peristiwa asal usul idul qurban. Komunikasi yg sangat baik terjalin antara nabi Ibrahim dan anaknya sehingga sang anak akhirnya bisa mengerti akan perintah yg diturunkan.
Bait kedua, jawaban sang Bapak dari pertanyaan anaknya. Jawaban yg bijak, dan mengena. Kalau dijabarkan bisa jadi ceramah yg panjang... berhubung saya bukan ustad..atau ustadzah lebih tepatnya, yg mengena menurut saya di sini adalah arti dari tadarus, memahami kitab suci bukan membaca. emm... Sudahkah kita melakukannya?
Bait ketiga, berupa pantun. berisi tentang keseluruhan proses puasa yg mengajarkan kita utk menahan segala macam nafsu, baik nafsu makan, nafsu amarah, dan nafsu yg lainnya selama 1 bulan Ramadhan, dilanjutkan dgn zakat. Sungguh akan berbuah manis utk hati kita.
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1432 H.